PROFIL PELAJAR PANCASILA
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Pemikiran filosofis
Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan
dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar
Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan
kebebasan dalam belajar
serta berpikir, dituntun
oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas
belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema
besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka
Belajar.
Semangat Merdeka Belajar
yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang
telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan
diselenggarakan agar setiap individu
dapat menjadi manusia yang “beriman dan
bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan
sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah
yang
konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020)
Profil Pelajar Pancasila
ini dicetuskan sebagai
pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan
tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun
karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini
berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten
dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar
yang memiliki profil ini adalah pelajar
yang terbangun utuh keenam dimensi
pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4)
Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila
satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk
memecahkan masalah, diperlukan juga
kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga
perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari
dimensi beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam mewujudkan solusinya, ia pun perlu melibatkan orang
lain dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi
Gotong Royong dan Berkebinekaan Global).
Berikut adalah
penjelasan mengenai 6 Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Murid dengan dimensi profil ini berarti murid tersebut
mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai
bentuk religiusitasnya, percaya dan menghayati keberadaan Tuhan
serta memperdalam ajaran agamanya
yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya. Dalam usahanya memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat
ia tinggal, manusia lain, dan yang juga tidak boleh dilupakan, dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, maka seorang murid dapat memenuhi
dimensi ini.
Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia.
●
Akhlak Beragama.
Dalam elemen ini berarti seorang
murid mampu ataupun
memiliki:
- Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa
- Pemahaman agama/kepercayaan
- Pelaksanaan ajaran agama/kepercayaan
●
Akhlak Pribadi.
Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan ataupun memiliki:
- Integritas (sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan orang lain)
-
Merawat diri secara
fisik, mental, dan spiritual
●
Akhlak kepada manusia
Dalam elemen ini berarti seorang
murid mampu menunjukkan:
-
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
-
Berempati kepada
orang lain
●
Akhlak kepada
Alam
Dalam elemen ini berarti seorang
murid mampu menunjukkan:
-
Menjaga lingkungan
-
Memahami keterhubungan ekosistem
bumi
●
Akhlak bernegara
Dalam elemen ini seorang murid mampu menunjukkan:
-
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai
warga negara
2)
Berkebinekaan Global
Murid dengan dimensi profil ini merupakan seorang murid yang berbudaya,
memiliki identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya,
serta terbuka terhadap keberagaman budaya daerah, nasional, global. Hal ini dapat diwujudkan dengan kemampuan berinteraksi
secara positif antar sesama, memiliki kemampuan komunikasi interkultural,
serta mampu memaknai pengalamannya di lingkungan majemuk
sebagai kesempatan pegembangan dirinya.
Berikut beberapa elemen dan
sub elemen dari dimensi Berkebinekaan Global:
●
Mengenal dan menghargai budaya
Dalam elemen ini berarti
seorang murid mampu:
-
Mendalami budaya dan identitas
budaya
-
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya
-
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
● Komunikasi dan interaksi antar budaya
Dalam elemen ini berarti seorang
murid mampu menunjukkan:
-
Berkomunikasi antar budaya
-
Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif
●
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Dalam
elemen ini berarti
seorang murid mampu menunjukkan:
- Melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
-
Menghilangkan stereotip dan prasangka
-
Menyelaraskan perbedaan
budaya
●
Berkeadilan Sosial.
Dalam elemen ini seorang murid mampu:
-
Turut serta aktif, membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjutan
-
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
-
Memahami peran individu
dalam demokrasi
3)
Gotong Royong
Seorang murid yang memiliki dimensi Gotong Royong berarti
murid tersebut mampu berkolaborasi dengan
orang lain dan secara proaktif
mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang- orang yang ada dalam masyarakatnya. Murid
tersebut juga sadar bahwa Ia tidak hidup sendiri, memiliki kesadaran diri sebagai bagian dari kelompok, sehingga perlu ada usaha dari dirinya
untuk membantu pencapaian kebahagiaan kelompoknya.
Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Gotong
Royong:
●
Kolaborasi
Dalam elemen ini berarti seorang
murid mampu menunjukkan:
-
Kerjasama
-
Berkomunikasi untuk mencapai
tujuan bersama
-
Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari
peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok)
-
Koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)
●
Kepedulian
Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan atau memiliki:
-
Tanggap terhadap
lingkungan
-
Persepsi
sosial (memahami dan menghargai lingkungan
sosialnya, untuk memunculkan situasi yang sejalan
dengan
kesejahteraan lingkungan sosialnya)
●
Berbagi (memberi
dan menerima segala
hal yang penting
bagi kehidupan pribadi
dan bersama)
4)
Mandiri
Seorang murid yang memiliki dimensi mandiri berarti murid tersebut mempunyai prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya
dan didasari pada pengenalan kekuatan
serta keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya. Murid yang memiliki
dimensi ini juga mampu mengelola dirinya sendiri
(pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun
tujuan bersama.
Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Mandiri:
●
Pemahaman diri dan situasi
Dalam elemen ini berarti
seorang murid mampu:
-
Mengenali kualitas
dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
-
Mengembangkan refleksi diri
●
Regulasi Diri
Dalam elemen ini berarti
seorang murid mampu:
-
Regulasi Emosi
-
Menetapkan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri dan prestasi
-
Memiliki inisiatif bekerja secara mandiri
-
Mengembangkan kendali dan disiplin diri
-
Percaya diri, resilien dan
adaptif
5)
Bernalar Kritis
Seorang murid yang memiliki dimensi
Bernalar Kritis berarti murid tersebut mampu
menggunakan kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi, mengevaluasinya, hingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan
yang dihadapinya. Murid tersebut mampu menyaring informasi, mengolahnya, mencari keterkaitan berbagai informasi, menganalisa serta membuat kesimpulan
berdasarkan informasi tersebut.
Dimensi ini juga berarti keterbukaan terhadap berbagai
macam perspektif ataupun
pembuktian baru (termasuk
pada pendapatnya semula yang digugurkan oleh pembuktian baru ini).
Keterbukaan ini pun mampu bermanfaat dalam kehidupan
murid di masa mendatang karena menumbuhkan murid yang terbuka, mau
mengubah pendapatnya, serta menghargai pendapat orang lain.
Berikut beberapa elemen
dan sub elemen
dari dimensi Bernalar
Kritis:
●
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan Dalam
elemen ini berarti
seorang murid mampu:
-
Mengajukan pertanyaan (untuk mengumpulkan data yang akurat)
-
Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan
●
Menganalisa dan mengevaluasi penalaran
●
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
6)
Kreatif
Seorang murid yang memiliki dimensi
kreatif berarti mampu memodifikasi, menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak
untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk
lingkungan di sekitarnya.
Berikut beberapa elemen dan
sub elemen dari dimensi Kreatif:
●
Menghasilkan gagasan yang orisinal
●
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
●
Memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari
alternatif
solusi permasalahan
Dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
ini, tentunya perlu peran pendidik
untuk menuntun anak serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai yang dijabarkan. Peran pendidik yang pertama dalam terkait dengan
Profil Pelajar Pancasila ini adalah mengenali
dan menjalankan profil ini terlebih dahulu. Ketika seorang
pendidik mencoba menjalankan profil ini, maka
akan lebih mudah bagi murid untuk mengikutinya. Keteladanan seorang guru dalam menjalankan ini
pastinya akan dilihat dan kemudian dipelajari oleh para murid.
Profil Pelajar Pancasila ini juga tidak hanya diajarkan
dalam mata pelajaran tertentu, namun
terintegrasi dalam muatan pembelajaran. Ini berarti cakupan materi dan program yang akan
diberikan kepada murid untuk
dipelajari dalam proses pembelajaran mampu memunculkan aspek- aspek
Profil Pelajar Pancasila dalam tiap mata pelajaran. Demi mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila ini dibutuhkan pendidik yang mumpuni dalam menjadi teladan dan menciptakan perubahan.

Komentar
Posting Komentar